Tak dapat dipungkiri, semenjak pandemic Covid-19 menjajaki Indonesia beberapa sector ikut terdampak. Mulai dari sector makanan, industry pakaian sampai penyedia jasa seperti hotel dan moda transportasi. Tak sedikit dari mereka gulung tikar karena tak sanggup melawan kerasnya hidup di masa serba sulit.
Namun, dibalik semua kegelisahan, kepanikan, dan ketakutan ada banyak hal yang bisa kita petik. Satu diantaranya pandemic ini mengajari kita bahwa ternyata kita mampu bangkit dari keterpurukan. Kita mampu mengadaptasi semua perkembangan teknologi digital.
Satu diantara ribuan sector usaha yang mampu bangkit pasca pandemic adalah Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta. Hotel yang sudah berdiri lebih dari 1 abad ini masih berdiri kokoh dengan beberapa ukiran unik dan suasana hangat khas Yogyakarta.
Oleh sebab itu tak heran Hotel Grand Inna Malioboro bisa tetap beroperasi meskipun ditengah riuhnya isu pandemic di setiap belahan dunia. Namun isu ini justru membuat pihak management Hotel Grand Inna Malioboro kembali melebarkan sayapnya dan melakukan beberapa inovasi agar Hotel Grand Inna Malioboro bisa tetap bertahan. Sebagaimana yang dikatakan oleh General Manager Grand Inna Maliboro Ni Komang Darmiati akan melakukan beberapa renovasi dan meningkatkan peringkat Grand Inna Malioboro ke hotel bintang 5.
“Untuk Operasional tentunya kita selalu menjaga kualitas pelayanan dan produk yang kita punya. Dan target dari pemegang saham tahun ini adalah bisa mengupgrade Grand Inna Malioboro ke hotel bintang 5, dengan cara menyiapkan beberapa perubahan,diantaranya adalah merenovasi bagian- bagian hotel”.
Yogyakarta yang dikenal dengan budaya dan adat istiadat membuat Management Grand Inna Malioboro sangat dekat dan bahkan menjalin komunikasi yang baik dan bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah. Salah satunya adalah saat pemerintah daerah punya acara, mereka melakukannya di Grand Inna Malioboro, selain itu pihak pemerintah daerah juga melakukan monitoring implementasi CHSE di Grand Inna Malioboro.
Sementara untuk kedepannya diharapkan pihak pemerintah daerah bisa menjadi jembatan komunikasi yang baik akan agenda pemerintah pusat. Seperti misalnya agenda PPKM ataupun pembatasan. Ada baiknya apabila pihak Management bisa tahu terlebih dahulu, sehingga bisa menyiapkan strategi untuk menangani turunnya angka konsumen.
Tidak hanya itu, dalam rangka pengenalan layanan dan product, Grand Inna Malioboro membuka Malio Terrace YIA di Kawasan Tugu Malioboro di areal Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kabupaten Kulonprogo.
Sebelumnya, Malio Terrace sudah didirikan di pelataran parkir selatan Hotel Grand Inna Malioboro sejak 2019. Seperti yang dikatakan oleh General Manager Grand Inna Malioboro, bahwa Malio Terrace YIA di Bandara YIA ini mengusung konsep Grand and Go menyediakan berbagai menu makanan dan minuman kekinian, yang menjadi favorit adalah “Gelato”. Menu makanan seperti pizza, burger dan makanan tradisional berupa tahu atau singkong goreng. Kami juga ada produck yang didisplay dari UMKM kolaborasi dengan Rumah BUMN DIY.
“Kami tawarkan aneka food and beverage yang bisa dinikmati pengunjung ataupun penumpang di Bandara YIA,” katanya dalam wawancara eksklusif kami. Salah satu menu andalannya adalah es krim gelato brand Massimo Gelato yang sudah sangat terkenal di Bali, Jakarta dan Bandung.
Sejak soft launching, setiap harinya bisa terjual hingga 100 – 200 cup dengan harga sama dengan gerai di Malioboro yaitu Rp30.000 untuk dua scoop. “Kami sengaja membuka di sini untuk menampilkan duplikat bagi wisatawan yang rindu suasana Malioboro,” katanya.
Diakhir, General Manager Grand Inna Malioboro menyampikan bahwa keberhasilan yang diraih oleh Grand Inna Malioboro sampai saat ini tidak lepas dari SDM yang rela bekerja keras dan pantang menyerah. Dan tentunya Grand Inna Malioboro senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan benefit yang layak bagi para pegawai Hotel Grand Inna Malioboro.