
SUARAINDONESIA.ORG – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa bonus demografi hanya akan menjadi berkah bagi Indonesia jika diimbangi dengan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Hal itu disampaikan dalam acara Peluncuran Dokumen Master Plan Produktivitas Nasional 2025–2029 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Menurut Yassierli, peningkatan produktivitas merupakan tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. “Produktivitas tenaga kerja memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, Kemnaker mendorong kerja sama dengan Kadin dan Apindo di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas di tingkat perusahaan dan industri,” ujarnya.
Ia menyoroti struktur ketenagakerjaan nasional yang masih didominasi lulusan SMA/SMK sebesar 85 persen, serta sekitar 60 persen pekerja berada di sektor informal. Kondisi ini, kata dia, menuntut kebijakan ketenagakerjaan yang lebih kontekstual dan tepat sasaran, agar program peningkatan produktivitas benar-benar menjangkau lapisan tenaga kerja yang paling luas.
Kemnaker saat ini menyiapkan 500 Ahli Produktivitas bersertifikat melalui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas SDM produktivitas. Yassierli menjelaskan, pihaknya juga tengah mengkaji penyetaraan dengan skema milik Asian Productivity Organization (APO) yang memiliki 200 Productivity Specialist di kawasan Asia.
“Kita ingin tahun depan para ahli produktivitas ini menjadi champion, melakukan transformasi di berbagai perusahaan seperti di Jepang, Vietnam, dan Thailand,” kata Yassierli.
Selain itu, Kemnaker sedang membangun Talent and Innovation Hub di balai-balai pelatihan kerja sebagai pusat pengembangan kompetensi tenaga kerja berbasis produktivitas. Fasilitas tersebut akan melatih tenaga kerja bersertifikat yang mampu mendorong kinerja dan daya saing industri nasional.
Sebagai bagian dari upaya membangun budaya produktif, Kemnaker juga menyiapkan berbagai media edukasi, termasuk podcast produktivitas, untuk memperluas kesadaran dan perubahan pola pikir tenaga kerja.
“Kita ingin membangun Indonesia yang produktif dengan fokus pada empat aspek utama: people, process, product, dan policy. Empat hal ini harus menjadi perhatian bersama,” pungkasnya.