SUARAINDONESIA.ORG – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat capaian gemilang dalam penyerapan kerja bagi lulusan pendidikan vokasi di bawah naungannya, baik di tingkat menengah maupun pendidikan tinggi. Data terbaru menunjukkan, tingkat serapan lulusan tahun 2024 mencapai 88 persen, menandakan efektivitas penerapan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul dan adaptif. “Tingkat serapan yang tinggi menunjukkan bahwa lulusan vokasi Kemenperin memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Agus, keberhasilan tersebut tak lepas dari kolaborasi erat antara dunia pendidikan dan dunia industri (DUDI). Kemenperin terus memperbarui kurikulum pendidikan agar relevan dengan perkembangan teknologi serta mampu menjawab tuntutan pasar kerja. “Kami ingin memastikan setiap lulusan vokasi memiliki daya saing global dan menjadi bagian penting dari transformasi industri nasional,” tegasnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menyebut tingkat serapan kerja menjadi indikator kunci keberhasilan pendidikan vokasi. “Data serapan lulusan adalah tolok ukur utama yang kami gunakan untuk mengevaluasi dan memperkuat penyelenggaraan pendidikan agar semakin selaras dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Masrokhan menambahkan, BPSDMI akan terus memperkuat pemetaan kebutuhan tenaga kerja industri dengan menggandeng lebih banyak mitra industri, memperkuat fasilitas pembelajaran, dan memperbarui kurikulum berbasis teknologi terbaru. Langkah ini diharapkan memastikan lulusan vokasi Kemenperin siap menghadapi tantangan era industri berkelanjutan.
Sepanjang 2024, tercatat 3.118 lulusan program vokasi Kemenperin yang terdiri dari SMK, politeknik, dan akademi komunitas. Dari jumlah tersebut, 2.731 orang telah terserap bekerja di berbagai sektor industri, sementara sisanya melanjutkan pendidikan, berwirausaha, atau tengah dalam proses rekrutmen.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari, menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi Kemenperin tidak sekadar teori, tetapi benar-benar menghasilkan SDM siap kerja. “Angka serapan ini memperkuat keyakinan bahwa model vokasi berbasis industri yang kami jalankan berjalan efektif dan relevan. Ini menjadi kehormatan sekaligus motivasi untuk terus memperkuat sinergi antara pendidikan dan industri,” pungkasnya.
