SUARAINDONESIA.ORG,. – Usia bukan halangan untuk berkarya. Hal inilah yang dibuktikan Ussy Pieters, maestro harpa Indonesia, saat meluncurkan single perdananya yang bertajuk ‘Sampai Kapan’ di usia 71 tahun.
Lagu ciptaan komposer kenamaan Otte Abadi ini resmi dirilis secara digital pada akhir Juni 2025. ‘Sampai Kapan’ menjadi langkah kreatif yang luar biasa, mengingat Ussy lebih sering tampil sebagai pemain harpa dan bukan sebagai vokalis. Tapi kali ini, demi memenuhi panggilan hatinya, Ussy memilih untuk menyampaikan perasaannya lewat sebuah lagu.
“Saya tidak pernah menyangka akan menyanyikan sebuah single di usia ini. Tapi saat Otte memberikan lagu ini dan saya menyanyikan, katanya, ‘Ussy, ini memang lagu untukmu.’ Dari situlah semangat saya tumbuh lagi,” ujar Ussy.
Lagu ‘Sampai Kapan’ dibungkus arransemen yang emosional dan sederhana, bergengsi, dan bernuansa pop Indonesia era 1970–1980-an. Liriknya berkisah tentang perjalanan cinta, kesetiaan, dan penantian sebuah perjalanan manusiawi yang penuh keraguan, kesendirian, dan kepasrahan kepada Tuhan.
“Saya menyanyikan ‘Sampai Kapan’ bukan sekadar melantunkan lirik, tapi juga menyampaikan perjalanan perasaan manusia mencinta, menunggu, dan pada akhirnya menyerah pada kehendak-Nya,”katanya.
Proses rekaman dan pembuatan video klip dikerjakan Ussy secara total, melibatkan tim kreatif yang terdiri dari Vicky dan Donny, di bawah arahan Otte Abadi.
Meskipun baru kali ini Ussy tampil sebagai vokalis, namanya bukan pendatang baru di dunia musik Indonesia. Ussy dikenal sebagai pemain harpa legendaris, yang album dan konsernya turut mewarnai perjalanan musik tanah air.
Awal kecintaannya pada harpa dimulai saat kecil, ketika sang ayah sering mengajaknya menonton konser musik klasik. “Bunyi harpa bagi saya seperti air yang mengalir di padang sunyi. Saya seakan melihat malaikat bermain harpa. Sejak saat itulah saya tahu, saya ingin belajar instrumen itu.”
Ussy kemudian belajar secara profesional di Conservatorium St. Cecilia, Roma, Italia, tempatnya menyelesaikan studi 9 tahun dan meraih gelar Master Harp dan Doctor of Music. Tak hanya belajar harpa, Ussy juga mendalami vokal dan teknik opera, yang nantinya menjadi bekalnya saat menyanyikan lagu perdananya.
Meskipun lebih sering tampil di konser klasik dan orkestra, Ussy tak gentar melawan arus. Di tengah dominasi kalangan muda dan tren digital, Ussy tampil penuh keyakinan dan kejujuran.
“Jangan pernah berhenti berkarya, selagi masih mampu. Eksistensi bukan soal ketenaran, tapi kejujuran menyampaikan apa yang terjadi di hati,”ujarnya.
‘Sampai Kapan’ bukan hanya sebuah single, tapi juga pernyataan hidup dan perjalanan batin. Dengan suara matang dan penjiwaan yang mendalam, Ussy Pieters memberikan hadiah bukan hanya untuk dirinya, Otte Abadi, tapi juga untuk setiap hati yang masih percaya pada keajaiban cinta.(SI)
