SUARAINDONESIA.ORG,. – Di tengah dinamika perubahan regulasi, tren globalisasi, dan percepatan digitalisasi, PT Surveyor Indonesia (PTSI) terus memperkuat peran strategisnya sebagai lembaga unggulan dalam industri sertifikasi dan inspeksi (Testing, Inspection, and
Certification/TIC). Melalui langkah adaptif dan inovatif, perusahaan milik negara ini tak hanya menjaga relevansinya, tetapi juga bertransformasi menjadi katalis kemajuan industri nasional.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, dalam wawancara khusus bersama Suara Indonesia menegaskan PTSI terus berinovasi dan bertransformasi demi meningkatkan kepercayaan, efisiensi, dan daya saing Indonesia di pasar global. “Kami secara proaktif menyesuaikan diri dengan perkembangan regulasi dan standar internasional, agar layanan kami tetap relevan dan dapat dipercaya di kancah global,” ujar Sandry.

Untuk memastikan kepatuhan dan kualitas layanan, PTSI secara berkala memperbarui regulasi internal sesuai dengan perkembangan terbaru, salah satunya adalah implementasi Perdirjen Batubara No. 3 Tahun 2025, yang mengatur teknis pelaksanaan verifikasi. Pembaruan ini menjadi bagian dari komitmen PTSI untuk selalu berada di garis depan dalam menjalankan verifikasi teknis yang akurat dan terpercaya.

Selain itu, PTSI juga menyediakan layanan sertifikasi berstandar internasional, seperti ISO, sertifikasi lingkungan, serta standar mutu lainnya yang menjadi syarat wajib bagi banyak perusahaan untuk bersaing di pasar global. “Kami hadir untuk menjawab kebutuhan industri, baik nasional maupun multinasional, agar tetap kompetitif dan memenuhi standar global,” lanjut Sandry.

Transformasi digital menjadi salah satu langkah revolusioner yang ditempuh oleh PTSI. Seluruh proses sertifikasi kini dikembangkan melalui sistem digital yang terintegrasi dan aman. Implementasi teknologi ini memudahkan verifikasi, mempercepat pemrosesan, serta memastikan transparansi layanan melalui pelacakan real-time.

Salah satu inovasi unggulan adalah aplikasi E-TKDN, yang dirancang untuk mempermudah industri dalam melakukan proses pengajuan, verifikasi, hingga penerbitan sertifikat TKDN secara online. Fiturfitur seperti pengajuan dokumen elektronik, verifikasi digital, dan pelacakan real-time menjadikan proses ini jauh lebih efisien dibanding metode konvensional. Hingga saat ini, lebih dari 800 sertifikat TKDN telah diterbitkan melalui sistem ini.

Sandry menekankan bahwa di era digital, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penentu keberhasilan layanan. Oleh karena itu, PTSI menyelenggarakan program pelatihan teknis yang berfokus pada penguasaan teknologi terkini serta pelatihan soft skill untuk membentuk SDM yang adaptif dan solutif. “Kami ingin SDM kami tidak hanya paham teknologi, tapi juga mampu berkomunikasi dengan efektif dan menghadirkan
solusi yang cepat bagi pelanggan,” ujarnya.

Kolaborasi Strategis PTSI juga aktif menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, badan regulasi, dan pelaku industri. Salah satu kemitraan strategis yang sukses adalah kerjasama dengan PaDi UMKM (Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam mempercepat proses sertifikasi TKDN bagi produk-produk UMKM.

Tidak hanya itu, PTSI juga mengembangkan aplikasi solusi layanan “soluSI”, lengkap dengan sistem customer support melalui nomor yang langsung terhubung dengan bagian pemasaran. Hal ini mempermudah perusahaan dalam memberikan respons cepat dan personal terhadap kebutuhan pelanggan.

Kehadiran PTSI sebagai lembaga TIC nasional telah memberikan dampak besar dalam menjaga kualitas dan integritas produk-produk industri dalam negeri. Proses sertifikasi yang cepat, akurat, dan terpercaya memungkinkan pelaku industri untuk masuk ke pasar global dengan lebih percaya diri.

“Digitalisasi mempercepat layanan, kolaborasi memperluas jangkauan, dan kualitas SDM memastikan kredibilitas. Tiga pilar ini yang kami gunakan untuk terus menjadi garda depan dalam pengembangan sektor sertifikasi dan inspeksi di Indonesia,” tegas Sandry. (SI)