SUARAINDONESIA.ORG – Kuala Lumpur akan menjadi panggung penting bagi ASEAN dalam menghadapi tantangan era digital. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang berlangsung pada 26–28 Oktober 2025 di Malaysia, tidak hanya akan menandai bergabungnya Timor-Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, tetapi juga melahirkan Deklarasi Kuala Lumpur tentang penggunaan media sosial yang aman.

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil menegaskan bahwa deklarasi ini menjadi langkah nyata ASEAN untuk melawan berita palsu (hoaks) dan penipuan daring yang semakin marak.

“Berita palsu sangat berbahaya bagi perkembangan ASEAN. Contohnya praktik deepfake di Indonesia yang menimpa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hanya dalam hitungan jam, informasi palsu itu menciptakan persepsi negatif dan menyulut emosi publik,” ujar Fahmi, dikutip Kamis (2/10/2025).

Fahmi menjelaskan, sebelum deklarasi disahkan, Malaysia telah menggelar seminar regional di Kuala Lumpur. Agenda ini membahas strategi menghadapi hoaks, termasuk teknologi terbaru yang bisa diterapkan platform digital untuk menekan penyebaran konten menyesatkan.

“Seminar ini untuk meningkatkan kesadaran pengguna media sosial di ASEAN. Harapannya, modul hasil diskusi bisa dibawa pulang peserta ke negara masing-masing sebagai pedoman menghadapi hoaks dan penipuan daring,” tambahnya.

Deklarasi Kuala Lumpur akan menjadi dokumen penting bagi ASEAN, seiring meningkatnya ancaman disinformasi berbasis teknologi seperti AI-generated content dan deepfake. Dengan kolaborasi regional, ASEAN ingin memastikan ruang digital tetap aman, sehat, dan tidak menjadi alat manipulasi publik.

KTT ke-47 ASEAN di Malaysia diprediksi menjadi salah satu yang paling bersejarah: selain melahirkan deklarasi penting terkait ruang digital, juga menyambut Timor-Leste secara resmi ke dalam keluarga besar ASEAN.