
SUARAINDONESIA.ORG –Bank Indonesia (BI) terus memperkuat pendalaman pasar keuangan dengan menghadirkan inovasi baru di pasar uang. Salah satunya melalui peluncuran Matchmaking Overnight Index Swap (OIS) yang diluncurkan di Jakarta pekan lalu.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan matchmaking OIS akan mempermudah pencocokan transaksi antarbank sehingga pembentukan harga lebih efisien dan interaksi pasar lebih lancar. “Matchmaking OIS bertujuan memfasilitasi price discovery dan pengembangan pasar OIS di Indonesia,” ujar Destry.
OIS sendiri merupakan instrumen swap yang mempertukarkan suku bunga tetap (fixed) dan mengambang (floating) dengan basis perhitungan bunga harian (daily compounding). Instrumen ini berperan penting dalam memperkuat peran suku bunga acuan berbasis transaksi, khususnya INDONIA (Indonesia Overnight Index Average).
INDONIA adalah suku bunga acuan rupiah yang mencerminkan rata-rata bunga pinjaman antarbank tanpa agunan (overnight). Referensi ini kini menjadi rujukan utama dalam transaksi OIS dan akan mendorong terbentuknya reference rate berbasis INDONIA yang lebih forward looking.
Selain di pasar uang, BI juga memperkuat instrumen di pasar valuta asing. Melalui Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan FX Swap, BI berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. DNDF adalah kontrak lindung nilai valas yang diselesaikan dalam rupiah di dalam negeri, sementara FX Swap merupakan kombinasi jual-beli valas dengan dua tanggal berbeda, yaitu spot dan forward.
Hingga Agustus 2025, transaksi DNDF mencatat rata-rata harian sebesar US$212 juta, melonjak sepuluh kali lipat dibanding awal penerapannya pada 2018. “Pencapaian tersebut masih perlu terus ditingkatkan. Tentunya BI tidak bisa sendirian, perlu sinergi dan kerja sama kita bersama,” kata Destry.
Dengan berbagai langkah ini, BI berharap pendalaman pasar keuangan domestik makin kuat sehingga transmisi kebijakan moneter menjadi lebih efektif sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.