
SUARAINDONESIA.ORG – Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, kini resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Status ini ditetapkan agar penanganan kasus bisa lebih cepat dan menyeluruh.
“Sekarang sudah kita tetapkan sebagai KLB supaya penanganannya lebih cepat dan menyeluruh,” ujar Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.
Pemkab bersama instansi terkait tengah melakukan investigasi terhadap dapur yang menyajikan hidangan MBG. Untuk sementara, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipongkor ditutup guna memastikan seluruh standar pengelolaan makanan dipenuhi sebelum kembali beroperasi.
“Mulai dari perizinan hingga standarisasi pengelolaan makanan harus kita cek. Kalau memang belum layak, ya kita lakukan perbaikan. Khusus dapur di Cipongkor ini kita tutup dulu untuk investigasi,” tegas Jeje.
Lebih jauh, Jeje menuturkan pihaknya juga akan mengevaluasi secara menyeluruh 85 dapur MBG lainnya di Bandung Barat. Fakta yang mengemuka, seluruh dapur tersebut hingga kini belum memiliki sertifikasi sehat.
“Semuanya tetap kita evaluasi karena data yang saya dapat, 85 dapur memang masih belum memiliki sertifikasi. Yang kita stop saat ini baru dapur di Cipongkor,” jelasnya.
Kasus keracunan massal ini menimbulkan keprihatinan publik, mengingat program MBG digadang-gadang sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi siswa. Pemkab Bandung Barat pun berjanji akan melakukan perbaikan sistem agar kejadian serupa tidak terulang.