
SUARAINDONESIA.ORG – Pemerintah Malaysia resmi menurunkan harga bahan bakar transportasi RON95, jenis bensin yang paling banyak digunakan masyarakat. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam konferensi pers di Putrajaya, Senin (22/9/2025).
Harga RON95 bersubsidi akan diturunkan dari 2,05 ringgit menjadi 1,99 ringgit per liter atau sekitar Rp7.864, berlaku efektif mulai 30 September 2025. Penurunan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk menyesuaikan skema subsidi sekaligus meringankan beban biaya hidup rakyat.
Namun, Anwar menegaskan bahwa harga subsidi hanya berlaku bagi warga negara Malaysia yang memiliki SIM sah. Sedangkan warga non-Malaysia harus membayar lebih mahal, yakni 2,60 ringgit per liter di SPBU.
Tak hanya itu, pemerintah juga membatasi pembelian BBM bersubsidi hingga 300 liter per bulan per orang. Pengecualian diberikan kepada pengemudi transportasi daring yang dinilai sangat bergantung pada bahan bakar murah untuk bekerja.
“Setiap penghematan dari perubahan subsidi ini akan dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur publik dan bantuan bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Anwar.
Rencana reformasi subsidi ini sebenarnya sudah diumumkan sejak Juli lalu, meski pemerintah akhirnya memilih langkah lebih hati-hati dengan tidak langsung mencabut subsidi bagi kelompok berpendapatan tinggi.
Langkah penurunan harga RON95 ini melengkapi sejumlah kebijakan ekonomi yang sudah digulirkan pemerintahan Anwar, mulai dari kenaikan upah minimum, peningkatan tarif listrik untuk pengguna besar, hingga perluasan pajak penjualan dan layanan (SST). Semua diarahkan untuk menjaga keseimbangan fiskal sekaligus memastikan manfaat subsidi tepat sasaran.