
Taspen Life kini bukan hanya bertahan, tetapi bergerak maju dengan strategi yang adaptif, teknologi yang terkini, dan semangat melayani konsumen.
SUARAINDONESIA.ORG,. – Ditengah dinamika industri asuransi jiwa yang belum sepenuhnya pulih dan tantangan ekonomi global yang masih membayangi, PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) menunjukkan performa gemilang dan strategi bisnis yang matang. Di bawah kepemimpinan Ibnu Hasyim sejak awal 2024, selaku Direktur Utama, perusahaan anak dari Taspen Group ini berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, bahkan melampaui rata-rata industri.
Pada tahun 2024, Taspen Life berhasil membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,55 triliun, tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
Taspen Life menargetkan pertumbuhan premi dan laba sebesar 20% per tahun
hingga 2026, angka yang melebihi proyeksi rata-rata industri asuransi jiwa.
Pendapatan investasi turut mencatat pertumbuhan impresif sebesar 21,47%, mencapai Rp553,54 miliar, seiring dengan naiknya aset investasi menjadi Rp8,14 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan naik 44,09% menjadi Rp130,02 miliar, dengan jumlah peserta meningkat menjadi 1,26 juta jiwa. “Ini bukan capaian instan,” ujar Ibnu Hasyim kepada Suara Indonesia. “Hasil ini merupakan buah dari inovasi dan perbaikan menyeluruh yang kami lakukan selama empat tahun terakhir,” tandasnya.

Tidak cukup hanya itu, Taspen Life juga sudah merampungkan strategi guna menghadapi ketatnya persaingan industri, Taspen Life mengadopsi beragam strategi transformasional; Pertama, melalui Pengembangan Produk Inovatif. Disini Taspen Life menciptakan produk- produk yang menjawab kebutuhan masyarakat modern. Taspen Smart Health merupakan
Produk asuransi top-up BPJS Kesehatan untuk menanggung selisih biaya rawat inap akibat peningkatan kelas. Taspen Hospital Cash Plan, yang tujuannya untuk memberikan santunan harian saat rawat inap, termasuk ICU, dengan fitur pengembalian premi 100% jika tidak ada klaim. Ada juga Taspen Smart Save, yang solusi perencanaan keuangan jangka panjang yang menyasar segmen muda dan profesional urban. Serta Taspen Dana Anuitas, sebagai Primadona di tahun 2024. Taspen Life juga mendirikan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, Untuk meningkatkan layanan dengan banyaknya pilihan yang sesuai keinginan peserta.
Kedua, Perluasan Kanal Distribusi. Maksudnya, Produk didistribusikan melalui berbagai jalur seperti direct selling, bancassurance, dan telemarketing, untuk menjangkau pasar individu maupun korporat.
Ketiga, Transformasi Digital Layanan. Melalui aplikasi MyTaspenLife, nasabah dapat dengan mudah membeli produk, mengakses manfaat polis, hingga melihat riwayat pembayaran. Inovasi ini sejalan dengan gaya hidup digital masyarakat dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Dalam r angka menghadapi kompleksitas bisnis, Taspen Life juga memperkuat sistem manajemen risiko dengan menerapkan: Pemisahan fungsi dan pembentukan komite manajemen risiko di bawah Direksi dan Komisaris. Penerapan three lines model dan sinergi
dengan induk perusahaan Taspen serta penguatan budaya risiko melalui pelatihan SDM dan dukungan aktif manajemen puncak. “Manajemen risiko bukan hanya dokumen, tetapi budaya kerja yang harus tertanam,” tegas Ibnu Hasyim.
Taspen Life juga terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya melalui pelatihan berbasis kebutuhan industri modern, baik dari sisi soft skill maupun hard skill. Penguatan sistem HRIS (Human Resource Information System) mempermudah pengelolaan talenta dan regenerasi kepemimpinan di internal perusahaan.
Untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa, Taspen Life menggencarkan program literasi ke berbagai segmen, mulai dari UMKM, ASN, hingga generasi muda. Bersama Taspen Group, perusahaan aktif melakukan sosialisasi langsung ke daerah-daerah. “Kami tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun pemahaman jangka panjang tentang perlindungan keuangan,” kata Ibnu.
Memasuki 2025, kinerja Taspen Life kembali menunjukkan tren positif. Hingga triwulan I 2025, pertumbuhan premi mencapai 13,60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Taspen Life menargetkan pertumbuhan premi dan laba sebesar 20% per tahun hingga 2026, angka yang melebihi proyeksi rata-rata industri asuransi jiwa.
Kunci dari pencapaian ini adalah sinergi kuat dengan Taspen Group, yang memiliki basis pasar besar dan loyal dari kalangan ASN, pensiunan, serta keluarganya. Keunggulan ini memberi landasan kuat bagi Taspen Life untuk terus berkembang di tengah perubahan lanskap industri.
Taspen Life kini bukan hanya bertahan, tetapi bergerak maju dengan strategi yang adaptif, teknologi yang terkini, dan semangat melayani masyarakat. Dalam bayang-bayang tantangan industri yang fluktuatif, Taspen Life membuktikan, melalui visi yang kuat, inovasi berkelanjutan, dan SDM yang kompeten, masa depan industri asuransi jiwa Indonesia tetap cerah.
“Kami ingin Taspen Life tidak hanya dikenal sebagai bagian dari BUMN, tapi sebagai penyedia solusi proteksi jiwa yang terpercaya, modern, dan relevan untuk semua lapisan masyarakat Indonesia,” tutup Ibnu Hasyim penuh optimisme. (SI)
Melalui aplikasi MyTaspenLife, nasabah dapat dengan mudah membeli produk, mengakses manfaat polis, hingga melihat riwayat pembayaran. Inovasi ini sejalan dengan gaya hidup digital masyarakat dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.