Kamis, Mei 29, 2025
spot_img

Industri Asuransi Siap Hadapi Tantangan Global

Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025. Dok.ist

SUARAINDONESIA.ORG,. – Industri perasuransian Indonesia menyepakati perlunya transformasi menyeluruh guna mendukung pembangunan nasional, seiring tantangan ekonomi domestik maupun global yang semakin kompleks. Kesepakatan itu mengemuka dalam ajang tahunan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 yang digelar di Nusa Dua, Bali.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menegaskan bahwa industri asuransi memiliki potensi besar yang belum tergarap secara optimal. Kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) masih tergolong kecil, padahal ruang tumbuhnya sangat luas.

“Kami memiliki peta jalan pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan. Ini merupakan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan industri asuransi lebih kuat, modern, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Ogi.

Dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, kontribusi sektor jasa keuangan dan asuransi ditargetkan mencapai 6,52 persen terhadap PDB pada 2025 dan meningkat menjadi 8,30 persen pada 2029. Capaian ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga menyentuh angka 8 persen di akhir periode RPJMN.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, menyatakan bahwa transformasi industri akan difokuskan pada peningkatan literasi dan inklusi asuransi, khususnya menyasar generasi muda. AAUI berencana menggencarkan edukasi keuangan di lingkungan perguruan tinggi hingga sekolah menengah.

“Kami akan mengusulkan kurikulum sadar asuransi mulai dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia adalah kekuatan besar yang harus dimanfaatkan,” katanya.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, menambahkan bahwa peningkatan literasi merupakan kunci utama dalam mendorong penetrasi asuransi nasional. Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjawab tantangan industri secara kolektif.

“Forum IIS ini bukan hanya konferensi tahunan, tetapi juga momentum kolaboratif untuk menyatukan visi, memperkuat kepercayaan publik, dan mendorong pertumbuhan industri,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, telah menyampaikan bahwa peran strategis industri asuransi tidak tergantikan. Oleh karena itu, transformasi perlu menyentuh berbagai aspek mulai dari tata kelola, penguatan permodalan, manajemen risiko, digitalisasi layanan, hingga pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.

Indonesia Insurance Summit 2025 diinisiasi oleh Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima asosiasi besar di bawahnya, yakni AAJI, AAUI, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Apparindo, dan APKAI. Forum ini menjadi tonggak penting dalam upaya kolektif menjadikan industri asuransi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. (SI)

EKONOMIIndustri Asuransi Siap Hadapi Tantangan Global
- Advertisement -spot_img

TERKINI

- Advertisement -spot_img