Sebagai regulator dan pengawas industri jasa keuangan, OJK Jawa Timur berperan penting dalam memastikan industri jasa keuangan menjadi pilar ekonomi yang sehat, berdaya saing, dan kontributif bagi kesejahteraan masyarakat.

SUARAINDONESIA.ORG,. – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan eksistensinya dalam menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global dewasa ini.
Hal tersebut ditegaskan Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, bahwa sektor jasa keuangan di wilayah timur Pulau Jawa tersebut, tetap stabil dan tumbuh positif sepanjang 2024. Kondisi positif ini bisa terlahir lantaran didukung oleh permodalan yang kuat serta manajemen risiko yang baik.
Sebagai regulator dan pengawas industri jasa keuangan, OJK berperan penting dalam memastikan industri jasa keuangan menjadi pilar ekonomi yang sehat, berdaya saing, dan kontributif bagi kesejahteraan masyarakat.
Yunita mengungkapkan, hingga Desember 2024, sektor keuangan di Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dari sektor perbankan, mampu menghimpun dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 4,73% YoY menjadi Rp790 triliun. Demikian halnya dengan penyaluran kredit yang mampu merangkak naik dari penyaluran kredit meningkat
8,04% YoY menjadi Rp614 triliun. Untuk Rasio Non-Performing Loan (NPL) mampu terkendali di angka 2,88%, sementara Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 9,39% dari sebelumnya 11,37%. Sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) masih kuat di level 29,58%.
Dari sisi pasar modal, OJK Provinsi Jawa Timur mampu mendongkrak penambahan 4 emiten baru sepanjang 2024, sehingga total menjadi 47 emiten. Penghimpunan dana melalui IPO mencapai Rp469,26 miliar. “Selain itu, dari sisi Penerbit Securities Crowdfunding (SCF) tumbuh 22,22% menjadi 33 penerbit, dengan total penghimpunan dana meningkat 12,29% menjadi Rp42,27 miliar,” sergah Yunita.
Untuk Sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), premi asuransi tumbuh 30,77% YoY menjadi Rp15,03 triliun. Begitu juga dengan aset neto dana pensiun naik 2,24% menjadi Rp4,35 triliun. Bahkan untuk outstanding perusahaan penjaminan meningkat 3,08% YoY.
OJK Jawa Timur menerapkan berbagai strategi guna menjaga stabilitas sektor
jasa keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan.
Selain itu, dari sisi pembiayaan dan Modal Ventura, pembiayaan tumbuh 9,94% menjadi Rp46,62 triliun. Outstanding pembiayaan fintech P2P lending naik 30,05% YoY menjadi Rp9,45 triliun. Pembiayaan pegadaian swasta tumbuh 43,14% YoY menjadi Rp784,63 miliar. Penyertaan modal ventura meningkat 7,92% menjadi Rp1,65 triliun.

“Stabilitas sektor jasa keuangan yang tetap terjaga ini membuktikan bahwa industri
keuangan di Jawa Timur memiliki daya tahan yang kuat terhadap dinamika ekonomi global,” ujar Yunita bangga.
Diakui Yunita, untuk mengimplementasikan itu semua, OJK Jawa Timur menerapkan
berbagai strategi guna menjaga stabilitas sektor jasa keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejumlah kebijakan strategis yang telah diterapkan oleh OJK meliputi; penguatan regulasi dan Pengawasan, dukungan terhadap pembiayaan perumahan, perdagangan karbon dan keuangan berkelanjutan, perlindungan konsumen dari keuangan ilegal dan dukungan terhadap UMKM dan digitalisasi keuangan.

Ke depan dalam penerapan kebijakan strategis, OJK Jawa Timur berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri guna meningkatkan akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat pedesaan. Melalui berbagai program inklusi keuangan dan literasi digital, OJK berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang lebih inklusif.
“Kami optimis, dengan kebijakan yang adaptif dan kolaborasi yang erat, sektor jasa keuangan di Jawa Timur akan semakin tangguh menghadapi tantangan ekonomi global. OJK akan terus mendukung transformasi digital di sektor keuangan agar lebih inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Yunita. (SI)
Hingga Desember 2024,sektor keuangan di Jawa Timur menunjukkan
pertumbuhan yang signifikan.