SUARAINDONESIA.ORG – Anggota Komisi II DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menekankan pentingnya kepastian rencana efisiensi anggaran pemerintah dalam Rapat Kerja Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, kepastian bahwa anggaran senilai Rp269 triliun tidak jadi dipotong akan menjadi angin segar bagi perekonomian masyarakat daerah sekaligus meredam potensi keresahan publik.
“Kalau betul tidak dipotong, kita bisa bernapas lega. Itu sangat membantu ekonomi masyarakat dan juga menekan kemungkinan kemarahan publik seperti waktu-waktu lalu,” ujar Deddy.
Politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyoroti lonjakan anggaran Kementerian ATR/BPN dari Rp4,4 triliun menjadi Rp9,4 triliun. Ia meminta agar program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) diperkuat, terutama di daerah pemilihannya, serta memastikan tindak lanjut dari sosialisasi program strategis pertanahan.
Selain itu, Deddy mendesak Kementerian Dalam Negeri benar-benar memaksimalkan kenaikan anggaran dari Rp2 triliun menjadi Rp7 triliun. Ia menegaskan agar program pembinaan kapasitas pemerintah daerah (Pemda) dan desa bersifat konkret, bukan sekadar seremonial, agar mampu mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah yang fiskalnya masih lemah.
Tak kalah penting, Deddy menyoroti peran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang menurutnya harus menjadi simpul koordinasi lintas kementerian agar pembangunan kawasan perbatasan tidak lagi termarjinalkan.
Ia juga meminta agar dana Otonomi Khusus Papua dan Otonomi Khusus Aceh tidak dipangkas demi menjaga stabilitas sosial dan politik di wilayah tersebut.
Sebagai penutup, Deddy mengusulkan penyediaan fasilitas mess di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk memudahkan dialog langsung antara pejabat pusat dan masyarakat perbatasan.
